perang pasola 1

Biasanya perang adalah satu perihal yang begitu dijauhi. Tidak bisa disangkal jika peperangan mengakibatkan banyak penderitaan. Tapi ada banyak perang di Indonesia yang malah dinanti-nantikan serta teratur diselenggarakan, Pasola mislanya. Tenang, Pasola bukan seperti perang biasanya. Perang Pasola adalah satu ritual kebiasaan yang tetap diselenggarakan tiap-tiap tahunnya di Indonesia Timur, persisnya di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kebiasaan ini diselenggarakan tiap-tiap bulan Februari atau Maret, akan tetapi tanggal tentunya yang akan memastikan adalah seseorang Rato (tokoh kebiasaan).

perang pasola 1

Artikel Terkait : http://socialbookmark.hol.es/wisata/kuliner-sumba-bokosawu-nyale/

Pasola diselenggarakan dalam rencana rayakan musim panen dan meminta pengampunan. Dalam kebiasaan ini, wisatawan dapat melihat langsung atraksi perang tombak antar suku dengan menunggang kuda. Tombak yang dipakai pun bukan tombak yang tajam, tetapi masih saja akan ada yang terluka, entahlah Kuda tunggangan atau beberapa peserta Pasola.

Artikel Terkait : http://keanu.hol.es/wisata/tips-untuk-pelancong-yang-baru-pertama-kali-ke-sumba/

Kebiasaan ini tidak terlepas dari cerita seseorang janda cantik bernama Rabu Kaba di Kampung Waiwuang. Dia ialah janda dari Almarhum Umbu Dulla, dan memiliki suami bernama Umbu Amahu salah satunya pemimpin kampung itu. Lalu Umbu Amahu pergi mengembara dengan dua pemimpin yang lain yakni Ngongo Tahu Masusu serta Bayang Amahu. Sebab tidak kunjung kembali, tiga pemimpin itu dipandang sudah wafat. Pada saat itu Rabu Kaba terpikat oleh pria lainnya dari kampung Kodi, Teda Gaiparona.

Artikel Terkait : http://prediksibola.hol.es/wisata/menjelajah-keindahan-tanah-sumba/

Akan tetapi cinta mereka tidak disetujui oleh keluarga hingga mereka akan memutuskan untuk kawin lari. Satu saat, tiga pemimpin kampung Waiwuang kembali termasuk juga Umbu Amahu suami Rabu Kaba. Rabu Kaba yang telah jatuh hati dengan Teda Gaiparona tidak mau kembali dengan Umbu Amahu. Pada akhirnya Umbu Amahu memerintah masyarakat Waiwuang untuk membuat kebiasaan tangkap nyale(cacing laut) serta Pasola untuk melupakan rasa sedih itu.

READ  Pulau Untung Jawa