Jakarta Adalah Kota yang “Tak Pernah Mati”

Propinsi DKI Jakarta mencatat sampai tahun 2015, jumlahnya masyarakat di Jakarta sampai 10.177.924 jiwa. Masyarakat terbanyak paling banyak di daerah Jakarta Timur dengan angka 2.843.816 serta masyarakat yang paling terdapat sedikit di Kepulauan Seribu dengan jumlahnya 23.340 jiwa.

Jakarta jadi arah penting buat warga Indonesia untuk mengadu nasib atau meraih mimpi. Walau kota-kota besar di Indonesia punya banyak lowongan kerja, tetapi Jakarta sampai saat ini masih jadi pilihan penting.

Jakarta Malam

Tidak hanya jadi pusat pemerintahan, Jakarta dapat disebutkan jadi miniaturnya Indonesia. Sebab yang tinggal di Jakarta hampir dari semua wilayah di Indonesia. Baik dari Sabang sampai Merauke. Jadi jangan terkejut bila kamu jadi perantau berjumpa dengan orang yang punya asal wilayah yang sama.

Bicara tentang Jakarta, jadi tidak akan ada habisnya. Kota ini seperti kata beberapa orang, sebagai kota 24 jam. Dia tidak kenal waktu, semua pekerjaan terus berjalan. Dengan julukan semacam itu, membuat Jakarta punya bagian positif serta negatif. Positifnya ialah, saat larut malam, contohnya waktu lapar, kita dapat beli makan. Sebaliknya, bila tidak ada hentinya, jadi kota ini begitu berisik. Itu contoh sederhananya.

Hal di atas ialah di dunia riil. Bagaimana dengan di dunia maya? Nyatanya sama juga, tidak ubahnya dengan dunia riil. Sebab menurut web semiocast.com, Jakarta ialah kota plaing cerewet di twitter. Serta tiap detiknya ada 15 cuitan dari masyarakat Jakarta. Dapat dipikirkan bukan, begitu cerwetnya beberapa orang Jakarta.

Hal seirama sudah dibahas pada web sama dengan.net, yang berjudul “Indonesia Pemakai Twitter Paling besar Ke-3 di Dunia”. Data itu baru di sosial media Twitter, belum ditambah di Facebook, Instagram serta sosial media yang lain. Dapat diambil kesimpulan Jakarta ini begitu bising baik di dunia riil atau dunia maya. Walau bila dilihat dari trend saat ini, Twitter memang pelan-pelan dibiarkan oleh orang Indonesia, serta banyak yang geser ke instagram.

READ  Rumah Bambu Pengalon Candidasa

Belum cukup di dunia riil tentang kehidupannya yang 24 jam. Kita dapat lihat berita-berita di tv atau online, jika sebagian besar pemberitaannya ialah mengenai hiruk pikuk di Jakarta.