Bukit Kedung Buweng adalah daya tarik baru untuk nikmati matahari tenggelam di seputar Imogiri Bantul. Bukit ini awal mulanya diketahui dengan nama Bukit Bego dengan Puncak Watu Balung. Lokasi ini mendadak di kembangkan jadi lokasi wisata saat makin hari banyak pengunjung yang hadir ke tempat ini. Rata-rata mereka ingin tahu dengan bukit yang tampak unik dari pinggir jalan itu. Bukit Kedung Buweng terdapat di Jalan Imogiri-Dlingo KM 2.5, dusun Kedung Buweng, desa Wukirsari, kecamatan Imogiri, kabupaten Bantul, DI.
Yogyakarta.Tempat Bukit Kedung Buweng Imogiri cukuplah gampang didapati sebab ada di pinggir jalan penting penghubung kota kecamatan Imogiri dengan kota kecamatan Dlingo. Rute ke arah tempat ini cukuplah gampang dengan ikuti Jalan Imogiri Timur dengan patokan papan panduan arah ke arah ke Kebun Buah Mangunan. Setelah melalui pertigaan mengarah Makam Raja-Raja Imogiri, ikuti jalan naik ke arah Dlingo atau Kebun Buah Mangunan. Seputar 1-2 km. di samping kiri akan lihat bongkahan bukit batu bekas galian serta disitulah letak Bukit Kedung Buweng.Ruang parkir Bukit Kedung Buweng tempati tempat datar yang ada dibawah bongkahan bukit yang serupa seperti bongkahan batu. Lokasnya cukuplah menyimpan belasan kendaraan roda empat serta beberapa puluh roda dua.
Artikel Terkait : http://www.vec.go.th/UserProfile/tabid/57/userId/25209/language/th-TH/Default.aspx
Akan tetapi keadaan ruang parkir masih tetap berbentuk tempat sisa galian yang masih tetap kasar serta susah dilalui kendaraan beroda biasa. untung saja sekarang ini sudah ada petugas parkir dari penduduk ditempat yang mengendalikan parkir pengunjung hingga terlihat lebih teratur serta rapi.Bukit Kedung Buweng pada awalnya adalah tempat tambang tanah yang tempati ruang bukit kecil pinggir Jalan Raya Imogiri Dlingo. Tanah dari bukit ini diambil untuk menguruk tempat untuk pembangunan seperti perumahan serta gedung. Lama kelamaan kegiatan tambang tanah ini di kuatirkan akan mengakibatkan kerusakan sekitar lingkungan. Pemerintah daerah ditempat lalu mencabut ijin penambangan tanah serta melarang dipakai untuk tempat tambang kembali. Pada akhirnya sisa-sisa bukit yang belumlah ditambang tidak terurus serta tidak terkelola.
Bersamaan dengan berjalannya waktu, beberapa orang mulai banyak yang datang berkunjung ke bukit itu sebab ingin tahu dengan bentuk bukit yang terpotong serta tergerus oleh alat berat seperti backhoe (bego). Sebelumnya mereka sekedar hanya menaiki puncak Bukit Kedung Buweng untuk memerhatikan panorama alam seputar. Akan tetapi dalam perubahannya bukit ini mulai ramai menjadi tempat sekedar duduk, nongkrong, serta berfoto narsis. Selanjutnya bukit ini mulai populer semenjak jadi pilihan nikmati matahari tenggelam yang letaknya tidak jauh dari ibukota kecamatan Imogiri.