3 Perbedaan Antara Menabung dan Investasi

perbedaan menabung dan investasi

Perbedaan Antara Menabung dan Investasi | “Mari duitnya ditabung buat hari esok”, demikian saran beberapa orangtua ke anak anaknya yang barusan diterima kerja. Atau ada pula yang katakan “Jika kamu tidak dapat nabung karena itu kelak tua nya sulit”. Nah di sini nampak masih ada salah kaprah yang salah dengan KONSEP MENABUNG.

Beberapa orang yang menyukai salah atau salah kaprah menampatkan kegiatan ini : MENABUNG serta INVESTASI.

Perbedaan Menabung dan Investasi

Sebab pada konsepnya MENABUNG serta INVESTASI itu ialah dua transaksi finansial yang paling tidak sama.

Ingin tahu kan perbedaannya apa ?

Kita simak dari 3 faktor saja ya hingga yang akan datang tidak lagi ada salah paham mengenai kedua-duanya.

perbedaan menabung dan investasi

1. TUJUAN

Jika menabung ialah kegiatan lakukan penyimpanan beberapa dana yang disisihkan sebab tidak dikonsumsi untuk dipakai setiap saat jika berlangsung beberapa hal yang tidak diharapkan.

Misalnya ban mobil kita bocor serta harus ditambal, karenanya memakai dana yang ada di tabungan. Atau tetiba ada salah satunya bagian keluarga dekat menikah hingga kita harus travelling ke satu kota, nah untuk membeli tiketnya itu diambil dari dana yang berada di tabungan.

Jadi tabungan bisa berperanan untuk dana genting untuk beberapa hal yang belum atau mungkin tidak dianggarkan dengan cara teratur.

Sedang jika investasi saham bertambah mempunyai tujuan pada animo nilai asset di hari esok. Di sini kita lakukan transaksi finansial di waktu saat ini dengan keinginan instrument atau benda yang kita punya akan memiliki nilai yang makin tinggi dari harga yang kita bayarkan saat ini.

READ  Tempat Wisata Malam Di Surabaya yang Menarik Dikunjungi

Contoh kita beli rumah dengan keinginan dalam 10 tahun depan akan berlangsung animo dari harga asset/harta masih itu.

2. CARA TRANSAKSI

Investasi itu mewajibkan kita untuk lakukan pekerjaan Membeli – Jual. Beli instrument /asset yang akan disimpan dalam tempo spesifik misalnya emas, rumah, saham atau reksadana itu baru 50% dari pekerjaan investasi. Bekasnya ialah saat kita jual instrument/asset sesudah berlangsung peningkatan sesuai sasaran yang diinginkan. Tetapi untuk beberapa instrument seperti saham terkadang kita jual asset itu buat hindari turunnya nilai asset barusan.

Baca Juga: Tips Investasi Reksadana Untuk Pemula

Jika menabung itu mengharuskan kita untuk rajin Setor/Taruh serta terkadang lakukan Tarik/Withdraw. Tanpa dana yang disetor jadi tidak ada yang dapat ditarik. Tanpa yang disimpan bagaimana kita dapat memakainya untuk dana genting.

3. RESIKO

Yang namanya menabung umumnya minim risiko perencanaan keuangan: baik di taruh di celengan atau disimpang dib bank. Risiko di sini dihubungkan dengan pengurangan jumlah (terkecuali untuk ongkos rekening bulanan serta ongkos transfer antar bank). Disamping itu simpanan di bank ditanggung oleh Instansi Penjamin Simpanan sampai Rp 2 milyar, jadi jika berlangsung kekuatan fraud atau bank yang dilikuidasi dana nasabah masih bisa dikembalikan.

Tidak sama perihal dengan investasi yang ada kekuatan risikonya. Instrumen investasi seperti saham serta reksadana ada risiko pengurangan harga atau diketahui dengan nama Capital Loss. Sedang investasi properti yang harga berkecenderungan naik ada kekuatan likuiditas di mana asset tidak dapat dipasarkan secara cepat bergantung suplai serta permintaan. Sama seperti juga dengan investasi lindung nilai safe haven seperti emas juga dapat punyai risiko pengurangan nilai serta likuiditas.

READ  Syarat dan Jenis Pembiayaan di Pegadaian Syariah

Mulai pahamkan perbedaannya di antara MENABUNG serta INVESTASI ? Tidak salah kaprah lagi kan ? Nah jadi jika kelak ortu ngomong “nabung agar dapat pensiun bahagia” langsung dijawab “investasi dong agar dapat pensiun bahagia”